Wednesday, 4 August 2010

Pesan pada si Permaisuri

Kalaupun ada esok yang Beta gaduhkan, tolong jangan lari bila Beta kucupkan dahi. Jangan longgarkan kemas kejap bila Beta merangkul tubuh dengan kasih. Tapi, merajuklah jika itu perlu untuk waktu-waktu itu

Kenapa?

Pelangi itu cuma gah indah andai mata kita-kita melihatnya dengan hati. Kalau kita-kita buta dengan warna, pelangi itu kosong-kosong saja, bukan

Maksudnya?

Bila ada sedikit getar amarah yang bertandang, berduyun susun jahat hati yang halus menusuri buat fikir luar sedar kita. Tanpa di jemput, ada benih-benih tanggapan yang membusuk dalam jiwa cinta kita. Kecik salah Beta akan menjadi besar. Dan besar salah beta akan menjadi petaka. Maka, jangan jauhkan rangkul kasih dan kucup mesra Beta; moga-moga itu mampu pejamkan busuk-busuk itu dari terus membau

Tersenyum.

Jangan marah itu dilayan bagai ratu yang meraja. Duga Maha Esa untuk kita-kita tempuh bersama kan? Dan bukan untuk dilarikan ia dengan tangis yang menghujan tanpa wujud pasangan disini. Takut-takut singa yang menganga di luar bisa terkam Permaisuri sebelum Permaisuri sempat membuka kelip mata yang sekejap itu

Dan untuk itu, beta benar maksudkannya.
Benar-benar maksudkannya.

No comments: