Semalam
dibimbit payung erat kemas
biar tak terbuka gunapun payung itu
biar basah dihujani gerimis manja dari-Nya
redho dengan natijah yang esok-esok datang
asalkan yang digenggam kemas ini dapat sampai pada kasih yang menunggu-nunggu dalam hujan.
tapi.
itu dulu.
Hari ini
susun gugur gerimis masih sama seperti semalam
bagai mesin penyalin yang penuh sempurna
dan payung masih ada
si dia dan si kasih masih sang pencinta yang sama seperti putar masa yang lepas
cumanya
semalam, renyai jernih ini masih terasa panas dan selsema jiwa belum pernah ada
sedang hari ini, dingin di jiwa lebih jauh jatuh dari fahrenheit bongkah-bongkah ais di utara selatan dunia
kenapa ya?
bukankah suku acu yang sama untuk kek kasih semalam gagal menterjemahkan enak kek seperti yang sama hari ini?
bagi aku; semua itu ketentuan-Nya
kita, seboleh jiwa mahu jadi hasil bakar yang benar ranum buat senyum pada si penanti rasa di sekalian cuaca
tapi, kita hanya boleh sedayanya cuba sehabis upaya
dan selebihnya, Maha Esa yang rencanakan coret hidup yang lebih utama.
"ah, andainya aku lebih tahu"
~tapi, mana mungkin.~
"ah, andainya aku lebih mengerti dari pengertian aku yang dulu"
*senyum*
No comments:
Post a Comment