Monday 26 April 2010

“Mamak, kasi satu roti canai kosong, satu air kosong”

Itu jer yang aku mampu.

Kalau duit aku makin dekat dengan kosong, jamahan aku pun dah makin banyak kosong-kosongnya. Tak apalah, kosong-kosong ini lebih berisi dari tidak ada apa; dan tentu saja lebih besar nilainya dari buncit-buncit duit babi-babi menyondol di bawah-bawah meja!

Semu orang tahu; dalam segelas jernih air kosong itu; tidak ada diabetesnya, tidak ada ’angin’nya dan seboleh-bolehnya lebih yakin kita dengan halal dari keharamannya. Kan itu lebih baik dari berkaton-katon air ’kerat kaki’ yang lebih kerap kita jadikan pilihan. Yang kita nampak; manisnya saja.
Yang lain? Kabur. Buat-buat kabur.
Ya, sama saja seperti kita buat-buat lupa dengan kubur.

Gelas-gelas kosong ka, manis ka, payau ka, kita yang pilih. Duit kita, hidup kita.
Kehidupan pun begitu juga. Usaha kita, pilihan kita.

No comments: