Wednesday 29 February 2012

Pada Tiga Jemari



Yang aku bisikkan bisa hilang. Maka, biarlah aku menconteng di cermin berdebu ini; tinggal, buat kalian renung. Sekupang dua itu saja yang mampu aku kongsikan;  itu pun kalau mahu memandang.

Selebihnya
Aku si marhaen kecil yang kosong mengendong guni-guni kehidupan yang tidak berisi sambil berkaki ayam di pinggir jalan.
Mengemis.
Manalah tahu, ada secubit dua lebih makanan yang boleh aku tumpang.
Ada sepatah dua kata-kata manusia yang berterbangan di angin lalu buat aku kutip simpan.

Kalau pun semuanya tidak ada nanti, aku bisa jadi kaku, dan berdiri memerhati dunia.
Ah
Manalah tahu, ada satu dua anekdot baru untuk aku simpan buat pahat hati anak-anak aku di rumah.

Samalah pada semua kita.
Kita yang tidak lebih dari marhaen yang selemah-lemah kemampuan.

Sesekali, belajarlah dengan yang lebih rendah duduknya dari kita; dan kadangnya belajarlah dari yang tinggi dirinya lebih dari kita.

itu saja.

Above all, The Almighty Allah is everything

*smile*

No comments: