Dengan penuh rendah jiwa,
Aku melutut,
menghadap sujud semalam
Kusut yang bersarang lama aku cuba leraikan pelahan-lahan,
Mencarik selembut daya yang mungkin,
Tapi,
Ah, semuanya bersimpul mati.
Hanya kordinasinya yang lari,
kusutnya tetap berkurung sama.
”Ya Rabbi Ya Qayyum”
”Aku pohon kekuatan menempuh duga yang ini, dan bimbitkan hati aku dengan peluk sabar yang kemas. Moga aku bisa berjumpa hikmah semua ini, esok, atau lusa”
”Ameen”
Pelahan-lahan aku kesat alir dingin yang berbaki di sekak mata aku.
***
Andai yang aku kejar itu bukan baik untuk kita,
biar saja aku terjatuh dan sungkur dari kejap langkah aku.
Elok yang sakit itu sekejap ini,
dari menjadi teman perit aku panjang-panjang.
No comments:
Post a Comment